sekarang itu kapan?
...Burung terbang bergerumul,
melewati gunung, hutan, dan lautan yang pekat dengan gelombang terjang.
di antaranya Aku ikut mengikuti alurnya...
...terdengar bunyi Angin mengiringi Rambut ku menari- nari. Aku terbuai lalu terpejam. Aku semakin tinggi.
...dingin
membuat kaki ku kaku, namun hati tak kunjung beku, aku masih ingin
melayang. "Aku masih ingin disini" teriakku lantang lalu tertawa
"hahahahahaha" seperti Raja mataku terbuka.
...biru membentang, Angin semakin kencang, dan Matahari pun datang. "hai" sapa ku dengan riang.Diapun tersenyum. "pasti kau sedang merasa kecil?" Matahari itu bicara.
"disini aku sedang mengolah rasa ini..." jawab ku.
"pasti kau merasa takut...?" dengan mengecilkanmatanya yang sebelah kanan.
"ya, dan disinilah tempat aku mencari alasan supaya aku takut" jawab ku tegas.
"untuk kapan?" Matahari semakin mengintrogasi ku.
"sekarang!" jawab ku lantang.
"sekarang
itu kapan?" Matahari merasa menang dan tersenyum girang melihat Aku
bingung dengan pertanyaan nya yang menurut ku aneh.
Aku bingung dan mengkerutkan jidat.
...karena
lama tak menjawab, pertanyaan itu seolah menggema bertubi- tubi
sedangkan pandangan Ku pun mulai aneh. Matahari itu berkembang biak
secara cepat. menjadi dua, sepuluh, duapuluh, seratus, bahkan sampai
ribuan, menakutkan. "sekarang itu kapan?" pertanyaan itu masih
terngiang. Aku merasa takut lalu ku pejamkan mata ini. dan aneh nya
semakin aku pejamkan dan mencoba menghindar, Dia dan suaranya semakin
dekat aku rasa.
..."diam!!!"bentaku.
... tiba- tiba kosong... dan
tak bisa aku gambarkan apa yang sedang tertangkap mataku ini. sekejap
menjadi tidak jelas, apakah aku sedang melihat atau tidak. "apalagi
ini?" tanya ku dalam hati. Aku merasa semua ini harus di akhiri. setelah
lidah, telinga, hidung, gigi, dan entah apalagi yang akan datang
mengganggu itu pergi. "aku harus tenang". di dalam ketenangan semua
menjadi berubah. darah mengalir dengan lancar, saraf ku tidak kaku lagi,
dan yang penting suara- suara itu yang berubah menjadi suara angin yang
menghantarkan pasir mengerayangi tubuhku. lalu Matahari yang masih
separuh itu datang dengan kedamaian. "sekarang itu kapan?" tanyaku.
sekarang
itu Aku sedang merasa kecil di depan luas dan indahnya yang Aku miliki. Aku sedang merasa kecil disini, pagi dengan tiupan angin pantai dan
dihangatkan matahari yang hendak menghidupi bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar